'bout love

'bout love
Being a romantic person is not criminal.

Fallen in with Love


He fell first, but she never fell.
But she try as she can.

Laki-laki itu mempunyai hubungan dengan seseorang. Setelah memutuskan hubungan dengan kekasihnya, dia mengajak teman mantan kekasihnya untuk menjalin hubungan dengannya. Setelah satu minggu hubungannya selesai dengan kekasihnya, dia mendekati teman mantan kekasihnya itu. Kemudian, dia mengajaknya untuk menjalin hubungan dengannya. Namun, langkah pertamanya itu tidak diterima oleh teman mantan kekasihnya. 

Kita panggil laki-laki itu Aras, mantan kekasihnya Zena, dan teman mantan kekasihnya kita panggil Nara.

Karena Nara tidak enak hati kepada laki-laki itu, ia berencana menerima ajakan dari laki-laki itu. Tapi sebelum menerimanya, Nara bertanya pada temannya, Zena. 

"Aras mengajakku untuk menjalin hubungan. Apakah kamu tidak apa-apa kalau aku menerimanya?" Perempuan itu bertanya dengan sangat hati-hati. Ia takut melukai perasaan temannya. 

"Ya, tidak apa-apa. Toh, aku sudah tidak ada hubungan lagi dengan dia."

Zena sudah bilang tidak apa-apa. Jadi, Nara sepulang sekolah langsung menerima ajakan laki-laki itu. Senang? Tentu. Aras sangat senang. Tapi, tidak dengan Nara. 

Temannya yang bilang tidak apa-apa, tapi dia malah membenci temannya. Aneh. Nara tidak habis pikir. Kenapa malah jadi Nara yang salah? Harusnya mantan pacar temannya yang salah. 'Kan dia yang mendekati Nara duluan, bukan Nara yang ambil langkah pertama. Mungkin iya Nara salah, tapi.. Ah kepala Nara hampir mau pecah rasanya. 

Pada saat itu merupakan hal buruk sekaligus baik buat Nara. Nara beruntung bisa menjalani hubungan dengan laki-laki baik seperti Aras. Tapi, dia harus kehilangan temannya untuk mendapatkan laki-laki baik seperti Aras. 

Di hari ulang tahun pacarnya yang sekarang, laki-laki itu memberi sebuah Vanilla Chocolate. Nara sangat suka, it's her favorite.

Hubungan mereka berjalan layaknya seorang pasangan(?) Tapi lebih banyak Nara yang marah. 

Aras bingung? Tentu. Nara itu baik, tapi kenapa kekasihnya banyak marah? Tapi, Aras sangat sabar.

Orang-orang lihat mereka baik-baik saja. Tapi pada dasarnya mereka tidak. Aras menderita karena kekasihnya, kasarnya ya seperti itu. Tapi, Nara tidak tahu laki-laki nya menderita atau tidak. Namun, Nara simpulkan 'iya'. Karena, dia merasa Aras sangat menderita dengannya. 

Satu bulan berjalan, Nara mengambil keputusan. Lebih baik mereka tidak bersama 'kan? Daripada Aras terluka karenya. Nara pernah mencoba untuk menyukai atau bahkan mencintai Aras. Namun, itu hanya berlangsung sekejap. Tidak tahu mengapa perempuan itu juga tidak tahu.

Beberapa bulan mereka berpisah. Mereka tetap seperti teman biasa, walaupun sedikit canggung.

Dan bulan Oktober datang, mereka kembali. The way mereka kembali too easy dan unik(?) Aras bilang that He's jalous of her. Dan Nara juga bilang kalau dia cemburu Aras dekat dengan teman perempuannya. 

Setelah mereka kembali bersama, Aras semakin baik. Setiap pagi kalau dia sudah ada di sekolah dan Nara juga ada di kelas, dia pasti ajak Nara ke kantin. Aras selalu membelikan Nara susu kemasan. Setiap pagi. Nara juga menjadi lebih baik, jarang marah-marah.

Di pertengahan bulan November, mereka berangkat study tour ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal yang Nara anggap sangat romantis. The way Aras dan Nara ngasih air secara bersamaan. Aras memberikan selimutnya untuk Nara. Aras juga rela membawakan tas Nara. Dan di akhir destinasi, mereka foto bersama. Satu-satunya kenangan untuk Nara.

Pada saat di Borobudur, kondisi Nara tidak terlalu baik. Nara rasanya ingin cepat-cepat pulang menuju bus. Di perjalanan menuju tempat parkir, Nara membeli air. Setelah sampai di bus, Nara menyuruh temannya membelikan soda. Jujur, kepala Nara sangat pusing. 

OH! The epic moment! Di destinasi terakhir mereka foto bersama. Setiap kelas membuat baju kelas  masing-masing. Warna baju Aras dan Nara tidak jauh berbeda. Kalo kata teman-temannya Nara sih "Couple yang tidak direncanakan."

Beberapa hari setelah pulang dari perjalanan Study Tour, mereka berpisah kembali. Nara membicarakannya lewat teks. Aras bilang "Besok. Bilangnya langsung depan mata aku." Jantung Nara berdebar kencang. Nara tidak pernah memutuskan hubungan secara langsung. Nara bingung. Dan di keesokan harinya, Nara menemui kekasihnya. Mereka kembali berpisah. 

Mungkin,yang orang liat Nara itu tidak punya hati. Nara tega memutuskan kekasihna. Tapi, Yang orang tidak tahu, mata Nara penuh dengan air mata. Nara hampir menangis. Karena, mau bagaimanapun itu hal berat untuk Nara.

Because, she always tried to love him sincere of her heart.

The story ends. 
♡₊˚ 🦢・₊✧